ORISINILITAS Ekonomi Kreatif Pertemuan 5 | 19D3TI-01 | 19.01.4326
Konsep Orisinalitas
Suatu hal yang menarik, dimana sebuah
bisnis dibangun atas upadaya sendiri, berdasarkan pemikiran, ide dan gagasan
yang muncul sering kali bertabrakan dengan pemikiran ataupun konsep yang sama.
Ya, kita berbicara tentang
Orisinalitas.
Dimana konsep yang baru dan belum ada
yang pernah memikirkannya sebelumnya, sebelumnya mungkin kita sepakat bahwa
setiap hal yang kita pikirkan memiliki peluang besar untuk dipikirkan oleh
orang lain.
Namun demikian, sedikit sekali atau
mungkin jarang orang berfikir dan langsung dituangkan dalam unsur suatu karya.
Maka disinilah hal yang akan kita
bahas, banyak sekali hal yang “similar” atau biasa kita sebut sejenis ataupun
mirip, hal ini tentunya memancing si pemilik ide sebelumnya untuk meng-klaim
hak cipta atas penggunaan ide ataupun metode tersebut.
Maka atas dasar itu, seorang pebisnis
diharuskan untuk berfikir orisinil sesuai dengan isi pemikirannya, orisinil
disini bukan dalam maksud apa yang dia pikirkan selalu beda dengan apa yang
telah dibuat oleh orang lain.
Namun demikian, sering kali orang yang
telah mendahului kita dalam suatu ide atau gagasan meninggalkan kesalahan
ataupun kekurangan dan kelemahan atas karya yang telah dibuatnya.
Maka disinilah celahnya, kita bisa
mengambil peluang dengan menggunakan teknik ambil, tiru dan modifikasi atau
yang kerap kali disingkat dengan ktm.
Mungkin pada awalnya kita tidak akan
membuat perubahan yang signifikan pada barang atau layanan jasa tersebut, namun
seiring berjalannya waktu, seringnya kita dalam mengulang hal yang sama setiap
saatnya menjadikan kita mahir dalam menciptakan hal tersebut.
Dalam
suatu kesempatan, kita sering kali secara tak sengaja menemukan ide yang bahkan
bisa dikatakan “gila” menurut nalar pikiran kita, namun disitulah poinnya.
Berfikirlah gila, namun bertingkahlah dengan karya, hingga apa yang kita
kerjakan lambat laun menjadi nyata.
Seperti itu terkadang lebih baik
daripada membuang buang pemikiran kita selama ini, mungkin kita sering meremas
kertas yang telah kita tulis atau mencoret tulisan tersebut. Kadang kita perlu
berfikir maju untuk memperbaiki suatu hal, yaitu bahwa apa yang kita anggap
salah dan perlu dibuang pada saat ini, bisa jadi menjadi sangat dicari dan
dibutuhkan dimasa depan.
Oleh
karena itu saya berfikir, bahwa sudah sedikit sekali orang yang gemar
menyampaikan idenya karna jarangnya ia membaca, ia kurang memahami bahwa
tokoh-tokoh penemu pada zaman dahulu perlu dianggap “gila” terlebih dahulu
hingga ia benar-benar memperoleh pengakuan dari apa yang telah ia pikirkan
sebelumnya. Jadi apa garis besarnya? Yaitu bahwa kita berfikir maka kita harus
berani mengambil keputusan atas pemikiran tersebut, buanglah pemikiran bahwa
apa yang kita sampaikan akan menjadi sia sia. Pemilik Kentucky harus
berkeliling sampai kemana-mana untuk menawarkan menu yang mereka miliki sebelum
akhirnya menjadi terkenal seperti sekarang.
Jadi
intinya, teruslah berfikir, fikirkanlah sesuatu yang saat ini masih ada dan esok
akan langka dan jadi sangat dibutuhkan. Terkadang apa yang membuat kita senang
juga bisa menjadi bisnis untuk kita, rata-rata orang yang sukses dalam
pekerjaannya menyatakan bahwa mereka mampu meraih semua itu karena mareka
mencintai pekerjaannya. Apa yang dia karyakan adalah buah hasil dari
kesenangannya terhadap suatu bidang, ketika orang hobi menulis maka teruslah
menulis sampai kita memiliki sesuatu dari apa yang kita tulis. Dan juga pada
suatu waktu kita perlu berfikir “beda” terhadap apa yang menjadi kesenangan
kita. Saya perlu sedikit mengulangi kalimat saya pada artikel sebelumnya yaitu
bahwa “Sedikit lebih beda, itu lebih baik, daripada sedikit lebih baik”.
Ketika
kita hanya “sedikit lebih baik” dalam mengkaryakan sesuatu, maka kita akan dianggap
“similar” atau sejenis dengan karya lainnya, namun ketika mau berfikir “out of
the box” dan mengkaryakan sesuatu dengan “sedikit lebih beda” maka perbedaan
itulah yang menjadi unik, dan hal itu lah yang akan membuat orang melihat karya
kita.
Dengan kata lain ,buatlah karya kita
berbeda, walaupun hanya sedikit, buatlah orang mau melihat apa yang beda dari
apa yang kita karyakan. Dengan demikian “feed back” dari karya yang kita
hasilkan akan muncul dan menjadi masukan bagi kita dalam melahirkan karya –
karya berikutnya.
Maka
dari semua pembahasan ini lah, sebuah alasan hadir, mengapa orisinalitas itu
penting, karna kita berada pada era dimana karya itu benar – benar dilihat dan
bukan hanya dinilai.
Maka yang harus kita lakukan adalah
menciptakan manfaat, maka ketika manfaat telah tercipta kita dapat membuat
suatu karya dengan alur sesuai dengan manfaat tersebut. Kesesuaian antara
adanya barang atau jasa dengan kebutuhan, permasalahan ataupun keresahan akan
menciptakan peluang besar bahwa apa yang kita buat akan benar – benar laku.
Maka kuncinya, kita harus terfokus
terhadap apa yang dibutuhkan dan menjadikan karya kita benar – benar dibutuhkan
atas dasar permasalahan tersebut.
Mungkin
cukup sekian artikel saya kali ini, semoga bemanfaat dan terimakasih.

Komentar
Posting Komentar